Rabu, 02 Maret 2016

Sepenggal Kisah Umar bin Khattab 1



Sepenggal cerita mengisahkan bagaimana Khalifah Umar Ibn Al-Khattab dalam penegakan hukum. Sifat tegas dan lembut Umar tentu membuat rakyatnya saat itu terkagum-kagum, disamping memberikan hukuman kepada yang bersalah, ia juga memberikan nasihat.

Umar bin Khattab mempunyai cara tersendiri dalam menegakkan hukum. Beberapa kali ia menyadarkan orang yang salah untuk kembali ke jalan yang benar dengan cara-cara yang penuh hikmah dan kelembutan. Suatu ketika diadukan ke hadapan Umar perihal seorang lelaki lacur dari Syam. Dikatakan tentang lelaki itu: ia selalu minum hingga mabuk. Mendengarnya Umar segera memerintahkan juru tulisnya untuk mencatat:

Dari Umar bin Khattab untuk Fulan bin Fulan. Assalamualaikum. Aku memuji kepada Allah atasmu, bahwa tiada Tuhan selain Allah. Bismillahirrahmanirrahim. Telah diturunkan sebuah kitab suci dari sisi Allah yang Mahaperkasa dan mengetahui, yang mengampuni segala dosa, menerima tobat, dan memiliki azab yang pedih dan kekuasaan. Tiada tuhan selain Dia, dan kepadanyalah segala sesuatu kembali.

Umar menstempel surat itu, lalu berpesan kepada pengantarnya: “Jangan berikan surat ini kepada lelaki itu kecuali ia telah tersadar”. Umar juga memerintahkan urusan itu untuk mendoakan lelaki pemabuk itu. Hingga suatu ketika surat itu datang dan dibacakan di hadapan lelaki pemabuk itu, ia berkata: “Sungguh, Tuhanku telah menjanjikan pengampunan untukku, dan mencegah siksaannya atas diriku”. Lelaki pemabuk itu terus membacanya hingga ia menangis. Ia kemudian bertobat, dan memperbaiki perbuatannya.

Ketika kabar sampai kembali kepada Umar, ia berkata: “Seharusnya demikianlah kalian berbuat. Ketika salah satu dari kalian melihat seseorang terjerumus pada kesalahan, luruskan, doakan, dan jangan menjadi setan lain untuknya.

Dari kisah di atas Umar begitu antusias dan cerdas dalam mendidik. Ia seorang kaisar agung sang penakluk dua imperium besar, Romawi dan Persia yang tidak memiliki ajudan seorang pun. Saat siang hari ia berpuasa demi hajat rakyatnya, saat malam hari ia tidak menyia-nyiakan kesempatan kepada Alloh Ta’ala. Rakyat kerap melihatnya memanggung sekarung tepung dan gandum, sekantong minyak dan kurma untuk ia bagi-bagikan ke rumah janda-janda dan anak anak yatim, ia sendiri yang mengantarnya.

Penggalan kisah ini dikutip dari buku karya Dr. Mustafa Murad - Kisah Hidup Umar Ibn Khattab
Sumber gambar: pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar