Minggu, 01 November 2015

Rahasia Lainnya


http://theberry.com/2014/04/29/let-me-show-you-the-shape-of-my-heart-20-photos/

Ketika menyusuri jalan, kemanakah aku melangkah? Yang tahu hanya beberapa orang saja. Di tengah orang berlalu lalang, yang sedang mencari peruntungan sana sini. Masih ada rahasia lainnya yang belum aku temui. Apakah itu? Orang sering menyebutnya “jodoh”. Ya itulah rahasia lainnya, yang belum aku temui. Pada saat janin berumur 120 hari, Alloh SWT mengutus malaikat untuk meniupkan ruh dan menulis rezeki, ajal, dan apakah dia celaka atau bahagia. Begitulah yang sering disebut-sebut sudah tertulis di “lauhil Mahfudz”itu. Secara harfiah berarti “kitab yang terpelihara” Al-Waqiah: 78, dalam redaksi lain di Al-QurĂ¡n yakni “kitab yang nyata” An-Naml: 75. Kitab dimana Alloh SWT menuliskan segala skenario segala seluruh skenario catatan kejadian di alam semesta.

Lalu bagaimana dengan sikap kita jika segalanya sudah diatur, apakah kita diam saja?. Tentu tidak setuju kan. Di dunia ini yang hanya seolah menyeberangi jalan saja dibandingkan kehidupan selanjutnya, kita hanyalah sebagai pemeran, tidak lebih. Namun bukan berarti diam saja ya, konteks ini hanya berlaku ketika kita sudah berikhtiar untuk mencapai keinginan kita, pada akhirnya kita mesti sadar bahwa semuanya sudah menjadi Qada Alloh SWT.

“Jodoh”, kata yang begitu sensitif akhir-akhir ini, kenapa coba? Sudah banyak undangan tersebar, terus aku kamu menjadi kita kapan? just intermezzo hehehe.. coba deh bayangkan kalo kita sudah tahu siapa jodoh kita gimana yah..? seolah-olah kita tidak berperan dalam hidup ini. Serasa sudah tak ada tantangan lagi kalau seandainya sudah tahu, seandainya kita bertanding bola contohnya, kita sudah tahu hasilnya, karena “pengaturan skor” bagi ia yang sudah tahu, sudah tak ada gunanya lagi pertandingan itu. Seperti itulah kira-kira.
Jadi masih risau masalah jodoh? Masih centil karena risau masalah jodoh, kurang-kurangi ya. Kita mesti yakin dengan Firman-Nya Surat An-nur: 26 bahwa “wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. Sudah semestinya memantaskan diri terlebih lagi untuk mempersiapkan diri. Hal tersebut juga sifatnya alamiah, karena Alloh SWT lah yang membolak balikkan hati manusia, Dialah yang memberikan cinta sebagai anugerah di antara laki-laki dan perempuan. Di sini pula, keduanya diberi kewajiban ikhtiar, dan berhak memilih siapa yang terbaik yang akan menjadi pasangan hidupnya masing-masing.

Anugrah cinta yang diberikan Alloh SWT untuk membangun “baiti jannati (Rumahku Surgaku) ” Hasil yang baik itu berproses dari awal yang baik, perkenalan yang baik, pertemuan yang baik dan dengan cara yang baik pula. Tentu kita semua berharap apa yang terjadi selalu sesuai dengan harapan, jika tidak sesuai maka ingatlah bahwa Alloh SWT lebih tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Tentu tak lupa yang satu ini “Apabila engkau mendamba seorang yang berbudi tanpa cela, mungkinkah gaharu menebarkan wanginya tanpa asap?” (Majma Al-Hikam wal Amtsal fi ASy-Syi’r Al-‘Arabi). Kiranya sudah paham maksud syair di atas.


“Jika ditarik dari garis waktu, kita hanya menyeberangi jalan bukan menyusuri jalan. Semoga kita dipertemukan di jalan yang baik dan cara yang baik pula”;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar