Saat panas terik menyengat kulit, perjalanan menuju Bandung
mengiringi. Waktu 3 jam yang ditempuh dari Jakarta, saat-saat weekend memang
selalu ramai. Tak terasa telah sampai akhirnya, ke jatinangor terlebih dahulu
kemudian berangkat bersama teman kampus. Sampai jam 10 pagi akhirnya bisa
beristirahat sebentar, di kosan dulu pas masih kuliah. Menuju jam dua belas
selepas sholat dhuhur, makan siang di jatinangor sudah sekian lama tak
menyicipinya. Kantin Jatinangor, tempat makan murah meriah pas untuk mahasiswa
jadi langganan juga pas masih kuliah, menu yang tentunya berbeda dari warteg
lain, waktu beranjak menuju jam 1 sembari menunggu nur, kesar dan Erwin, menuju
Bandung.
Di Bandung sendiri sudah menunggu teman kosan dulu, yang
kini bekerja di Bandung Kang Harry, perjalanan satu jam akhirnya sampai di
tempat tujuan yaitu di alun-alun Bandung, kini alun-alun yang sudah ditata
raih, kami menyempatkan berfoto berlima di alun-alun. Setelah solat Ashar
sekitar jam 4-an kami akhirnya sesuai rencana memutuskan untuk ke caringin tilu,
sebuah bukit dataran tinggi arah padasuka, Bandung. Sampai di lokasi sekitar
jam 5-an, waktu yang pas untuk foto sunset. Lumayan bisa tauke beberapa foto.
Dari caringin tilu inilah Bandung dapat terlihat dengan jelas dari atas bukit,
cuaca cerah pun mendukung suasana. Udara dingin pun mulai terasa di sini,
brrr.. udara dinginnya... meski tak sedingin lembang, tapi lumayan lah. Gazebo
tempat makan kali ini lumayan untuk bersantai-santai berlima, lumayan lah..
bercerita panjang lebar mengenai keseharian kali ini. Walaupun sudah tak lagi
berkumpul sama-sama, namun menyempatkan bersilaturahim.
Raga ini memang sudah tak dekat lagi, namun hati ini masih
memiliki. Berbincang bincang dengan teman satu perjuangan memang tak ada
habisnya, sampai masalah jodoh sekalipun.. waktu pun sudah menunjukkan jam 8
malam, saatnya pulang. Setelah puas memandangi Bandung dari ketinggian, jalan
berkelok dan menurun pun menumbuhkan adrenalin kami. Beberapa jam saja rasanya
kurang namun setidaknya kami bisa melepas penat, ketika curhat lega rasanya
hati ini, beban seakan berkurang, pada kesempatan kali ini mungkin aku tak bisa
menutupi rasa bahagia ini, terima kasih sahabat, refreshing yang menyenangkan.
Jangan sampai kamu kehilangan sahabat, teruslah jalin persahabatan karena
sahabat itu bisa menjadi penyejuk hatimu setelah kedua orang tua dan sodaramu. Boleh
jadi suatu saat kamu akan merindukannya, bahkan pertolongan Allah datang
melalui sahabat. Sahabat merupakan bisa menjadi pengingat serta penyemangat. Saat
kamu gelisah, sedih, bimbang dan bahagia sekalipun. Jangan sampai kamu
kehilangannya karena momen berharga itu tak terulang kembali.
Sunset di Caringin Tilu, Bandung |
Waktu sangatlah berharga dan sahabat juga berharga, tidak
mudah menemukan sahabat saling mengerti tahu benar bagaimana karakter kita,
mungkinkah kita mudah melepasnya? Tentu terlalu berharga jika kita melepasnya
begitu saja, di tempat lain mungkin tak mudah menemukan sahabat,
Karena sahabat itu tidak perlu dicari, tapi akan datang
dengan sendirinya, sejauh apapun jaraknya namun kamu akan tetap mengingatnya,
komunikasi tetap berjalan dan mengagendakan untuk bersilaturrahim. Terkadang
tanpa alasan kamu menemui sahabat, terkadang kamu punya alasan tersendiri untuk
itu. Sahabat, jagalah ia dan jangan pernah sekali-kali melupakannya. Nantikan trip selanjutnya kawan...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar