Sabtu, 20 Juni 2015

Berkumpul bersama sahabat



Saat panas terik menyengat kulit, perjalanan menuju Bandung mengiringi. Waktu 3 jam yang ditempuh dari Jakarta, saat-saat weekend memang selalu ramai. Tak terasa telah sampai akhirnya, ke jatinangor terlebih dahulu kemudian berangkat bersama teman kampus. Sampai jam 10 pagi akhirnya bisa beristirahat sebentar, di kosan dulu pas masih kuliah. Menuju jam dua belas selepas sholat dhuhur, makan siang di jatinangor sudah sekian lama tak menyicipinya. Kantin Jatinangor, tempat makan murah meriah pas untuk mahasiswa jadi langganan juga pas masih kuliah, menu yang tentunya berbeda dari warteg lain, waktu beranjak menuju jam 1 sembari menunggu nur, kesar dan Erwin, menuju Bandung.

Di Bandung sendiri sudah menunggu teman kosan dulu, yang kini bekerja di Bandung Kang Harry, perjalanan satu jam akhirnya sampai di tempat tujuan yaitu di alun-alun Bandung, kini alun-alun yang sudah ditata raih, kami menyempatkan berfoto berlima di alun-alun. Setelah solat Ashar sekitar jam 4-an kami akhirnya sesuai rencana memutuskan untuk ke caringin tilu, sebuah bukit dataran tinggi arah padasuka, Bandung. Sampai di lokasi sekitar jam 5-an, waktu yang pas untuk foto sunset. Lumayan bisa tauke beberapa foto. Dari caringin tilu inilah Bandung dapat terlihat dengan jelas dari atas bukit, cuaca cerah pun mendukung suasana. Udara dingin pun mulai terasa di sini, brrr.. udara dinginnya... meski tak sedingin lembang, tapi lumayan lah. Gazebo tempat makan kali ini lumayan untuk bersantai-santai berlima, lumayan lah.. bercerita panjang lebar mengenai keseharian kali ini. Walaupun sudah tak lagi berkumpul sama-sama, namun menyempatkan bersilaturahim.

Raga ini memang sudah tak dekat lagi, namun hati ini masih memiliki. Berbincang bincang dengan teman satu perjuangan memang tak ada habisnya, sampai masalah jodoh sekalipun.. waktu pun sudah menunjukkan jam 8 malam, saatnya pulang. Setelah puas memandangi Bandung dari ketinggian, jalan berkelok dan menurun pun menumbuhkan adrenalin kami. Beberapa jam saja rasanya kurang namun setidaknya kami bisa melepas penat, ketika curhat lega rasanya hati ini, beban seakan berkurang, pada kesempatan kali ini mungkin aku tak bisa menutupi rasa bahagia ini, terima kasih sahabat, refreshing yang menyenangkan. Jangan sampai kamu kehilangan sahabat, teruslah jalin persahabatan karena sahabat itu bisa menjadi penyejuk hatimu setelah kedua orang tua dan sodaramu. Boleh jadi suatu saat kamu akan merindukannya, bahkan pertolongan Allah datang melalui sahabat. Sahabat merupakan bisa menjadi pengingat serta penyemangat. Saat kamu gelisah, sedih, bimbang dan bahagia sekalipun. Jangan sampai kamu kehilangannya karena momen berharga itu tak terulang kembali.
Sunset di Caringin Tilu, Bandung
Waktu sangatlah berharga dan sahabat juga berharga, tidak mudah menemukan sahabat saling mengerti tahu benar bagaimana karakter kita, mungkinkah kita mudah melepasnya? Tentu terlalu berharga jika kita melepasnya begitu saja, di tempat lain mungkin tak mudah menemukan sahabat,

Karena sahabat itu tidak perlu dicari, tapi akan datang dengan sendirinya, sejauh apapun jaraknya namun kamu akan tetap mengingatnya, komunikasi tetap berjalan dan mengagendakan untuk bersilaturrahim. Terkadang tanpa alasan kamu menemui sahabat, terkadang kamu punya alasan tersendiri untuk itu. Sahabat, jagalah ia dan jangan pernah sekali-kali melupakannya. Nantikan trip selanjutnya kawan...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar