Sebuah catatan
Waktu memang berjalan
begitu cepat, tak pernah menyangka akan sejauh ini. Catatan kali ini mengenai
perjalanan Jakarta-Ciamis pada mudik lebaran kemarin, entah apa dalam pikiranku
kali ini, menggunakan dua transportasi yang berbeda. Jkt-Bdg menggunakan kereta
api, ya kereta api. Kenapa tak langsung saja ke Ciamis? Kan ada, ya dalam
sehari semalam ada 2 kali perjalanan KA Serayu Pasar Senen – Kiara Condong –
Purwokerto, kalau musim mudik tentu saja pemesanan dilakukan H-90 mulai pukul
00.00 jaringan tiket online pun super sibuk. Angkutan KA tentunya efektif saat
musik karena bebas macet dan tepat waktu bila dibandingkan transportasi darat
lainnya
.
StandBy pukul 00.00
Malam-malam begadang
menunggu jam 12 malam, setelah jam 12 malam tiba mata ini sudah tak bisa
dikompromi lagi. Mencoba mengakses pemesanan tiket KA online berulang kali
gagal masuk, jaringan super sibuk ( dengan notif kursi sudah penuh) sampai jam
setengah satu pun masih gagal namun setelahnya ketiduran. Pukul 02.00 bangun
dan mencoba mengakses lagi, tiketnya sudah habis. Ya sudah lah... jam 5-an cek
tiket Pasar Senen – Kiaracondong ternyata masih ada. Bisa jadi alternatif, tapi
harus nyambung naik bus lagi ke Ciamis. Beli dulu saja, memikirkan dari Bandung
ke sananya sudah hafal.
Saat hari H perjalanan
tiba,
Setelah beres packing dan
siap berangkat kira-kira 2 jam sebelum Jadwal KA Serayu jam 9.00 pagi untuk
antisipasi antrian masuk stasiun. Suasana mudik tampak di Stasiun pasar senen
yang begitu ramai. Dengan perkiraan tiba di Stasiun Kiara Condong jam 12.30 WIB
tentunya kekhawatiran yang terjadi saat di Bandung, rebutan bis dan lain-lain.
Sampai di sana harus bagaimana? Bismillah saja, yang terpenting rencana dan
tahu arah yang akan dituju. Sesampainya di Stasiun Kiara Condong, Bandung pukul
12.30 sembari menghela nafas.
Selanjutnya menuju Pool
Budiman Cibiru, loh kenapa gak ke Terminal Cicaheum? Untuk menghindari
keramaian saja, hanya saja bus Bandung tujuan Ciamis hanya Budiman, sisanya
paling Elf. Sampai di Cibiru sekitar jam 1-an. Di sini lumayan lama, yang lewat
bus tujuan tasik, bus tujuan ciamis hanya yg bertujuan Karang Pucung atau
Pangandaran. Suasana di Pool tak terlalu ramai malah sepi, karena sudah siang.
Satu bus datang tujuan karang pucung, Alhamdulillah ada sisa dua kursi.
Walaupun baru jam setengah tiga datang. Akhirnya tenang juga.
Memulai perjalanan dari
Bandung – Ciamis jam 3 sore, hari Sabtu hari pertama libur lebaran tentu macet,
sabtu-ahad akan menjadi puncak arus mudik jalur selatan, sepanjang jalan macet
sudah menjadi tradisi apalagi dari nagreg sampai gentong, akhirnya pas magrib
istirahat sekalian buka puasa di Bandrek Garut. Setelah selesai bus melajutkan
perjalanan, macet nikmati saja. Akhirnya sampai di Ciamis jam 9 malam. Lumayan
melelahkan.. bandung – ciamis 6 jam, jika hari biasa cukup 3 jam saja. Akhirnya
berkumpul bersama keluarga.
Pada hari-hari sebelumnya
sempat khawatir melanjutkan perjalanan dari bandung, tapi akhirnya semuanya
berjalan lancar. Bersabar-bersabar.. hidup ini seni tak mungkin selamanya
bahagia dan tak mungkin selamanya sedih. Tetaplah khusnudzan.. selalu ada
hikmah dari segala yang dilalui.
17 Juli 2016