Wisuda merupakah momen yang ditunggu-tunggu, melepas label
yang melekat berapa pun lamanya. Namun, bersiaplah kawan. Bersiaplah menjadi
pesaing sesungguhnya. Ketika sering saya utarakan, lebih sering datang ke
wisudaan orang lain sebelum saya diwisuda.. Percayalah itulah siklus kehidupan, orang lain
pun mengalami hal yang sama, ketika saya wisuda dan orang lain belum wisuda. Saya
pun berpikir bahwa nanti juga ada waktunya, dan pada akhirnya teman-teman yang
lain melepas status mahasiswa. Selagi berusaha momen bahagia itu akan datang.
Insya Alloh.
Namun pada akhirnya waktunya datang juga, disamping
kebanggaan menjadi seorang sarjana namun beban juga terasa lulus. Hal yang tak
boleh dilupakan adalah.. Tujuan kamu setelah lulus, mau jadi apa? Pengusaha?
Bekerja? Lanjut S2 atau Menikah? (bagi yang sudah menikah gak masuk list ya haha).
Setidaknya menetapkan tujuan yang bakal ditempuh? Bagaimana caranya?
Hal yang perlu dipastikan adalah jangan sia-siakan waktu
setelah wisuda, isilah dengan hal-hal yang bermanfaat. Jangan sampai status
pengangguran menjadikan beban yang menggunung. Semakin kita mengasah diri maka
akan ada jalan-Nya. Karena kita tidak pernah tahu kita akan seperti apa
nantinya, berusaha membuka pintu sebanyak mungkin, siapa tahu pintu-pintu yang
kita buka mendatangkan rezeki. Terkadang ketika hanya berusaha mengarah kepada
satu tujuan hanya akan membuat payah jika tidak terpenuhi. Membuka peluang sebanyak-banyaknya
patut dicoba. Nasib, ya nasib orang siapa yang tahu, jangan sekali-kali
meremehkan orang lain, karena kita tidak pernah tahu secara detail yang terjadi
pada orang lain.
Setidaknya setelah lulus kuliah, kedewasaan kamu sedang
diuji. Kesabaran terutama, sanggupkah untuk melepas beban dari orang tua,
belajar sedikit demi sedikit. Momen wisuda memang sebentar, namun proses
mendapatkannya lah yang sangat berharga. Begitu susah payah dan orang tua pun
begitu senang atas orang raihan gelar yang diperoleh. berterima kasih kepada
orang tua merupakan hal yang wajib kepada kedua orang tua kita, karena tanpanya
hampir mustahil kita bisa mengenyam pendidikan setinggi ini. Lepaskahlah beban,
yakinkanlah orang tua bahwa kelak akan bisa membanggakannya dan bisa menjadi
orang yang mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar