Sabtu, 07 Februari 2015

The Day After Wisuda



Wisuda merupakah momen yang ditunggu-tunggu, melepas label yang melekat berapa pun lamanya. Namun, bersiaplah kawan. Bersiaplah menjadi pesaing sesungguhnya. Ketika sering saya utarakan, lebih sering datang ke wisudaan orang lain sebelum saya diwisuda..  Percayalah itulah siklus kehidupan, orang lain pun mengalami hal yang sama, ketika saya wisuda dan orang lain belum wisuda. Saya pun berpikir bahwa nanti juga ada waktunya, dan pada akhirnya teman-teman yang lain melepas status mahasiswa. Selagi berusaha momen bahagia itu akan datang. Insya Alloh.

Namun pada akhirnya waktunya datang juga, disamping kebanggaan menjadi seorang sarjana namun beban juga terasa lulus. Hal yang tak boleh dilupakan adalah.. Tujuan kamu setelah lulus, mau jadi apa? Pengusaha? Bekerja? Lanjut S2 atau Menikah? (bagi yang sudah menikah gak masuk list ya haha). Setidaknya menetapkan tujuan yang bakal ditempuh? Bagaimana caranya?




Hal yang perlu dipastikan adalah jangan sia-siakan waktu setelah wisuda, isilah dengan hal-hal yang bermanfaat. Jangan sampai status pengangguran menjadikan beban yang menggunung. Semakin kita mengasah diri maka akan ada jalan-Nya. Karena kita tidak pernah tahu kita akan seperti apa nantinya, berusaha membuka pintu sebanyak mungkin, siapa tahu pintu-pintu yang kita buka mendatangkan rezeki. Terkadang ketika hanya berusaha mengarah kepada satu tujuan hanya akan membuat payah jika tidak terpenuhi. Membuka peluang sebanyak-banyaknya patut dicoba. Nasib, ya nasib orang siapa yang tahu, jangan sekali-kali meremehkan orang lain, karena kita tidak pernah tahu secara detail yang terjadi pada orang lain.


Setidaknya setelah lulus kuliah, kedewasaan kamu sedang diuji. Kesabaran terutama, sanggupkah untuk melepas beban dari orang tua, belajar sedikit demi sedikit. Momen wisuda memang sebentar, namun proses mendapatkannya lah yang sangat berharga. Begitu susah payah dan orang tua pun begitu senang atas orang raihan gelar yang diperoleh. berterima kasih kepada orang tua merupakan hal yang wajib kepada kedua orang tua kita, karena tanpanya hampir mustahil kita bisa mengenyam pendidikan setinggi ini. Lepaskahlah beban, yakinkanlah orang tua bahwa kelak akan bisa membanggakannya dan bisa menjadi orang yang mandiri.

Rabu, 04 Februari 2015

Teman atau sahabat?




Sedikit bercerita mengenai perjalanan dua bulan ini, siapakah yang kamu butuhkan? Teman atau sahabat? Apa itu teman dan apa itu sahabat, seperti perjalanan saat ini. Teman mungkin silih berganti dalam waktu yang singkat, hari ini berteman besok entah ke mana. Sahabat biasanya sering menjadi sehari-hari untuk bergaul, canda tawa maupun saat sedih. Saat tertawa lepas itulah bentuk kedekatan seorang sahabat, bukan menertawakan ya.. Baik atau tidak itulah sahabat, kadang berantem tapi itu pun sesaat.

Bagaimanapun, di dunia ini kamu maupun saya sekalipun, mempunyai teman ataupun sahabat sangatlah penting. Hidup seakan hampa tanpa teman, karena manusia makhluk sosial, butuh berinteraksi dengan orang lain. Saat tak ada orang lain, hidup terasa hampa. Tak ada siapapun yang bisa diajak bicara, saat itulah saya lebih baik bepergian entah ke mana hanya untuk bertemu teman maupun sahabat. Seperti saat yang saya rasakan saat ini, mencari teman dan menemui sahabat lama sering dilakukan tiap akhir pekan. Hahaha.

Persahabatan terbentuk karena adanya satu visi dan satu tujuan, memiliki kesamaan dalam pergaulan. Entah karena apa memang persahabatan terbentuk sendiri, jika memang berbeda visi maupun pergaulan tentu tak akan  terbentuk dengan mudah. Pengaruhnya pun cukup kuat, baik secara kedekatan personal maupun kebersamaan yang sulit untuk dipisahkan. Meskipun sudah berpisah jauh namun komunikasi tetaplah berjalan sedemikian rupa. Percaya atau tidak itulah yang terjadi.

Kejadian yang mengesankan pun terjadi, Berawal dari status FB bulan lalu malah kejadian bisa travelling bareng ke Pangandaran, padahal sebelumnya tidak direncanakan sama sekali. Ya.. sama sekali. Saya pun masih heran, dan bersyukur bisa dipertemukan kembali bareng temen sekaligus sahabat FMIPA di Kampus Unpad tercinta kemarin, ada saja jalan untuk mempersatukan persahabatan walaupun dengan kesibukan masing-masing, rasa memiliki itu pun masih ada.

 Its Simple, Seperti Nikmatnya sehat terasa saat sedang sakit begitu pun nikmatnya kebersamaan terasa saat sedang sendiri.