Minggu, 06 Oktober 2013

Masa Kecil itu berharga

Bismillah, sudah lama tak publish tulisan di blog. Kali ini mau cerita ketika masa kecil deh.. Ternyata banyak hal yang gak disadari loh.. ketika masih bocah, pernah gak sih berpikir saat kita masih SD inginnya jadi anak SMP, pas udah SMP.. ngebet pengen cepet SMA. begitu seterusnya pas kuliah pun pengen cepet-cepet lulus,..selanjutnya (terusin sendiri ya..hehe). Ada satu hal yang menarik kali ini, perbandingan antara masa dewasa dan masa kecil.
 
Anak kecil itu punya semangat tinggi.
 Otak yang masih diberikan kecerdasan (mampu menyerap informasi dengan cepat) ya walaupun susah ingat tapi susah juga hilangnya. Ketika menginginkan sesuatu pasti semangat deh. Coba pikirkan, saat masuk sekolah pagi-pagi. biasanya anak-anak lebih rajin (datang setengah jam sebelum mulai pelajaran contohnya). Tapi apakabar hari ini, perjalanan dari waktu ke waktu tentu akan mengubah hal tersebut, baik itu lingkungan sampai paling dekat yakni keluarga. Terkadang tak disadari terlambat (ngaret) sangat jarang terjadi, tapi saat dewasa kenapa lebih sering terlambat daripada tepat waktu?
 
Menjadi Anak kecil itu tak punya beban
Pernah gak kalo saat kecil berpikir 10 tahun kemudian saya sudah menjadi ...(isi sendiri)? kepikiran beban saat masa SMA ya? (pas SMA kayaknya..) banyak buat rencana. Ternyata saat kecil gak pernah tuh mikir saya harus rangking satu, dua dll. tapi lebih berfikir gimana caranya bisa dan berbuat yang terbaik. Coba bayangkan aja, beban hidup yang menumpuk jadi tak usah khawatir kalo ada masalah. Toh dulu juga pernah ngalami masa-masa gak mikirin beban hidup, yang ada harus dihadapi bukan dipikir doang kan?.
 
Belajarlah hal positif saat masa kecil
Karena masa kecil itu takkan kembali
Jadikan pengalaman sebagai guru terbaik.
 
See you the next..
 

Rabu, 08 Mei 2013

Cinta yang nyata

Cinta manakah yang nyata itu? menurut saya cinta orang tua pada anaknya. Perasaan saya akan turut sedih ketika trainer yang bercerita tentang orang tua, terutama yang sudah membesarkan anaknya. Tak bisa dipungkiri bahwa orang tua merupakan pahlawan hidup anda saat ini tentu saya juga. Orang tua mana sih yang tak ingin anak-anaknya lebih baik dari dirinya? rasanya tidak ada. Rasa eigoisme orang tua tentu disingkirkan habis-habisan. Bagaimana tidak, sampai anaknya makanpun orang tua sedianya tak mau makan lebih dahulu dibanding anak-anaknya. 

Orang tua selalu mendahulukan kebutuhan anaknya dibandingkan keinginan dirinya sendiri. Contohnya saja, mengenai pakaian yang akan dipakai untuk lebaran saja, apakah kita sering memperhatikan pakaiannya baru atau tidak? kadang terlupakan kan? terkadang kita sering menuntut lebih banyak daripada apa yang kita berikan. Orang tua tidak peduli apakah pakaiannya baru atau tidak, selagi pakaiannya layak yang terpentik kebahagiaan anaknya. Seringkali terpikir dalam benak saya, ketika belum bisa membahagiakan orang tua. Berbakti dengan apapun yang bisa dilakukan saat ini yang saya bisa, dengan kaki tangan yang saya punya. Buatlah agar orang tua tidak kecewa. 

Seringkali memperhatikan lingkungan sekitar dimana seorang anak yang membentak orang tuanya, sungguh-sungguh tidak pantas. 
Islam mengajarkan bagaimana berbakti kepada orang tua dalam Al-QurĂ¡n surat Al-Isra ayat 23.
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."(QS. Al-Isra:23)

Tulisan ini menuntun saya untuk memperbaiki kesalahan yang pernah saya lakukan pada orang tua. Tiada gading yang tak retak dan jangan sampai diretakkan terus menerus. 
Salam sukses 2014.


Sabtu, 06 April 2013

Naik = berjuang, berhenti = menyerah

 

Saya punya pengalaman mengenai judul di atas. Tahun lalu saya pernah mencoba petualangan naik gunung di Kab. Tasikmalaya bersama teman-teman seperjuangan. Ketika di tengah jalan begitu lelah terasa dan helaan nafas yang begitu menyiksa. Pada saat itu saya sedikit berucap, "ah daripada kaki sakit-sakitan begini lebih baik bayar seratus ribu padahal buat sewa kendaraan".  Tapi seakan tak kenal lelah, teman-teman menyuarakan semangat agar tak semua keinginan diperoleh dengan uang, ya memang kondisinya lagi punya duit pas-pasan.
Kejadian paling menakutkan sendiri saat menyusuri gunung yang tak terlihat langit sedikitpun, hanya pepohonan yang begitu lebat. Saya berpikir seolah-olah seperti akan tersesat saja, sehingga memutuskan untuk mencari jalan lain agar tujuan bisa terlihat. Ketidaktahuan dari teman-teman mengenai arah tujuan juga turut mempersulit mendaki. Istilahnya kita sudah mempunyai tujuan, tapi belum tahu bagaimana cara agar sampai di puncak. Akhirnya setelah bertanya-tanya bisa mendapatkan petunjuk, kelelahan yang begitu hebat (hiperbola) semakin menguji apakah saya sanggup melanjutkannya? ataukah berbalik arah? teman-teman saya yakin bahwa kekuatan sebenarnya berasal dari Sang Khalik, Allah SWT.
Saya sadar, setelah sekian lama istirahat dan kembali melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai di tempat tujuan bahwa ketika saya menetapkan tujuan, saya harus tahu jalan mana yang akan diambil. Tepat atau tidaknya jalan yang dipilih menentukan seberapa cepat saya akan sampai.
Rintangan pasti ada, namun tekad yang kuat serta do'a akan meringankan beban. Waalaupun tidak tahu seberapa lama lagi akan sampai tapi dengan perjuangan dan tekad yang kuat ternyata bisa sampai juga. Setelah sampai puncak pun apakah semua sudah selesai? tidak. kita harus turun kembali untuk mencapai tujuan lainnya. 
Tetap semangat kawan, walau tujuan belum tercapai tapi jangan menyerah
Jalan itu pasti ada selagi kita mau mencarinya.
 



Sabtu, 02 Maret 2013

Sisi Lain


Beberapa hari yang ada satu hal yang menarik saat aku bersilaturrahim dengan teman lama. Lama tak jumpa, rindu yang ada. hal itu pun aku rasakan saat itu. Hal menarik itu adalah sisi lain, memang tak bisa dipungkiri jika bertemu dengan kawan lama berbeda seperti dengan bertemu setiap hari. Ada perubahan - perubahan yang tak disangka-sangka, yang dulunya kurang bergaul kini sudah supel. Dulu ketika saya tak tahu sisi lain kehidupannya, sekarang ada hal luar biasa yang saya lihat.

Transformasi, ya... mungkin itu yang bisa menggambarkan sisi lain. itu berarti bahwa saya tidak boleh memandang seseorang hanya dari masa lalu. Orang boleh bilang masa lalu gambaran hari ini, saya sempat menampiknya. Tapi kini aku paham bahwa tidak semua hal dilalui bersama - sama, pasti ada hal yang terlewati justru menjadi awal perubahan tersebut. Perubahan ke arah lebih baik maupun sebaliknya, namun di balik semua itu ada ibrah yang belum bisa aku pahami.

Menilai seseorang pun demikian, jangan memandang hanya sebelah mata. Menurut saya, orang itu kadang baik dan kadang pula jahat, padahal tak selamanya seperti itu. Seperti halnya belajar kepada alam, mawar itu indah tapi berduri ada pula buah mengkudu itu baunya memang tak sedap tapi khasiatnya luar biasa. Pada intinya, banyak hal yang begitu sangat berharga yakni dengan komunikasi, silaturrahim saya bisa tahu hal - hal lain yang belum saya tahu. Sampai Jumpa..